Dalam pasar kripto, arbitrase adalah kegiatan perdagangan yang dilakukan oleh para pedagang dengan mengidentifikasi serta memanfaatkan perbedaan harga di berbagai platform, aset, atau periode waktu guna memperoleh keuntungan tanpa risiko. Para pelaku arbitrase terus memantau banyak platform perdagangan, dan saat menemukan selisih harga pada aset kripto yang sama di platform berbeda, mereka akan membeli di pasar dengan harga lebih rendah lalu menjualnya di pasar yang lebih tinggi, sehingga berhasil mengamankan keuntungan dari perbedaan harga tersebut. Globalisasi pasar aset kripto dan sifat transaksi 24 jam tanpa henti menjadikan peluang arbitrase lebih melimpah dibanding pasar keuangan tradisional, namun juga menyajikan tantangan teknis dan risiko eksekusi yang lebih tinggi.
Arbitrase memegang peranan vital dalam ekosistem aset kripto. Dengan aktif mencari dan menghapus perbedaan harga, pelaku arbitrase membantu memperbaiki mekanisme penemuan harga sekaligus efisiensi pasar. Pasar aset kripto yang terfragmentasi dan belum memiliki satu mekanisme harga terpadu kerap menampilkan deviasi harga antar platform. Aktivitas arbitrase secara efektif mendorong konvergensi harga antara berbagai platform, serta meningkatkan likuiditas dan stabilitas secara menyeluruh. Kehadiran arbitrase juga memberi likuiditas yang sangat diperlukan, terutama pada platform baru atau berskala kecil, yang penting bagi pertumbuhan ekosistem aset kripto.
Di pasar kripto, pelaku arbitrase umumnya menerapkan beberapa strategi utama. Arbitrase spasial adalah strategi paling mendasar, yaitu membeli dan menjual aset yang sama di bursa berbeda untuk memperoleh keuntungan dari selisih harga. Arbitrase segitiga lebih kompleks, dengan rantai transaksi antara tiga atau lebih aset yang mengubah aset awal menjadi lebih banyak aset yang sama. Munculnya keuangan terdesentralisasi (DeFi) juga membuka peluang arbitrase baru seperti pinjaman kilat, di mana pedagang bisa meminjam dana besar untuk arbitrase dalam satu transaksi blok tanpa perlu modal awal. Arbitrase profesional umumnya menggunakan bot trading yang mampu mendeteksi dan menjalankan transaksi arbitrase dalam hitungan milidetik demi memaksimalkan keuntungan dan keberhasilan.
Meski secara teori arbitrase merupakan strategi berisiko rendah, pelaksanaannya di pasar kripto tetap menghadirkan tantangan dan risiko yang signifikan. Volatilitas harga yang ekstrem membuat peluang selisih harga bisa segera hilang saat proses eksekusi, menyebabkan arbitrase gagal atau justru merugi. Proses transfer dana antar bursa juga membutuhkan waktu, sehingga peluang arbitrase sering terlewat. Kepadatan jaringan serta penundaan konfirmasi blok turut memperlambat eksekusi transaksi, khususnya saat pasar sedang aktif. Selain itu, biaya transaksi, penarikan, dan slip harga dapat mengikis keuntungan arbitrase, bahkan berpotensi melebihi keuntungan yang diharapkan. Untuk transaksi bernilai besar, kedalaman pasar yang terbatas bisa menyebabkan slip harga signifikan hingga peluang arbitrase hilang. Dari sisi regulasi, aturan perdagangan aset kripto berbeda di tiap negara dan wilayah, sehingga arbitrase lintas batas bisa menghadapi kompleksitas hukum dan perpajakan. Risiko platform juga penting diperhatikan, seperti celah keamanan, gangguan operasional mendadak, atau pembatasan penarikan, yang bisa mengunci dana pelaku arbitrase dan menambah risiko lainnya.
Dampak pelaku arbitrase pada pasar kripto sangat signifikan. Secara positif, arbitrase meningkatkan efisiensi pasar, mengurangi deviasi harga, dan memperkuat likuiditas, terutama di platform kecil atau baru. Aktivitas arbitrase juga berkontribusi pada penemuan harga, sehingga harga aset semakin mendekati konsensus pasar. Kehadiran arbitrase turut meningkatkan persaingan antar platform perdagangan, sehingga layanan dan penawaran tarif semakin baik. Namun, arbitrase juga dapat menimbulkan beberapa tantangan. Arbitrase dalam skala besar kadang menyebabkan likuiditas di platform tertentu menyusut dalam jangka pendek, khususnya saat volatilitas pasar tinggi. Selain itu, strategi arbitrase yang kompleks bisa memanfaatkan celah di bursa terdesentralisasi (DEX) atau protokol DeFi, serta berpotensi mengganggu operasional platform tersebut. Secara keseluruhan, pelaku arbitrase adalah bagian penting ekosistem aset kripto yang berperan ganda, mendorong efisiensi pasar sekaligus menghadirkan risiko struktural tertentu.
Bagikan