Kampanye "Operasi Aman" INTERPOL baru-baru ini telah membuahkan hasil yang luar biasa. Operasi ini menyatukan pasukan penegak hukum di 26 negara di seluruh dunia, berhasil menangkap 32 tersangka, dan menonaktifkan lebih dari 20.000 alamat IP dan domain berbahaya yang digunakan dalam kegiatan kriminal. Penegak hukum juga menyita 41 server dan memperoleh lebih dari 100GB data kriminal, secara efektif mencakup 79% alamat yang mencurigakan. Dari tersangka yang ditangkap, 18 orang Vietnam, 12 orang Sri Lanka dan 2 orang Nauru. Kampanye ini berfokus pada malware jenis infostealer, yang mengkhususkan diri dalam mencuri kredensial browser pengguna, kata sandi akun, dan data dompet cryptocurrency. Saat ini, Interpol telah mengeluarkan pemberitahuan kepada lebih dari 216.000 korban, menyarankan mereka untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi keamanan data pribadi mereka.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
13 Suka
Hadiah
13
10
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
GateUser-aa7df71e
· 06-15 15:16
Dompet keamanan adalah yang utama
Lihat AsliBalas0
ShadowStaker
· 06-14 03:38
Selamat berburu Interpol
Lihat AsliBalas0
AltcoinAnalyst
· 06-13 00:44
Efisiensi penangkapan cukup rendah
Lihat AsliBalas0
TopEscapeArtist
· 06-12 15:51
Hari ini saya datang terlambat.
Lihat AsliBalas0
MidnightMEVeater
· 06-12 15:49
Makanan tengah malam yang ditunggu-tunggu telah tiba
Kampanye "Operasi Aman" INTERPOL baru-baru ini telah membuahkan hasil yang luar biasa. Operasi ini menyatukan pasukan penegak hukum di 26 negara di seluruh dunia, berhasil menangkap 32 tersangka, dan menonaktifkan lebih dari 20.000 alamat IP dan domain berbahaya yang digunakan dalam kegiatan kriminal. Penegak hukum juga menyita 41 server dan memperoleh lebih dari 100GB data kriminal, secara efektif mencakup 79% alamat yang mencurigakan. Dari tersangka yang ditangkap, 18 orang Vietnam, 12 orang Sri Lanka dan 2 orang Nauru. Kampanye ini berfokus pada malware jenis infostealer, yang mengkhususkan diri dalam mencuri kredensial browser pengguna, kata sandi akun, dan data dompet cryptocurrency. Saat ini, Interpol telah mengeluarkan pemberitahuan kepada lebih dari 216.000 korban, menyarankan mereka untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi keamanan data pribadi mereka.